SpaceX terus melanjutkan penerbangan luar angkasa tanpa henti, mencapai tonggak sejarah lainnya dengan meluncurkan 29 satelit internet Starlink ke orbit pada tanggal 5 November dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. Peluncuran ini menandai misi Falcon 9 ke-141 pada tahun 2025 saja, sehingga total peluncuran perusahaan pada tahun ini mencapai 146—angka mengejutkan yang melampaui semua rekor tahunan sebelumnya yang dibuat SpaceX.
Peningkatan frekuensi peluncuran baru-baru ini sebagian besar disebabkan oleh perluasan berkelanjutan dari Starlink, konstelasi ambisius SpaceX yang dirancang untuk menyediakan akses internet global. Penyebaran ini merupakan langkah signifikan menuju pembangunan jaringan yang luas ini. Lebih dari 100 peluncuran tahun ini didedikasikan semata-mata untuk menyebarkan satelit Starlink ke orbit.
Roket Falcon 9 khusus ini, yang diberi nama B1094, sudah menjadi veteran penerbangan luar angkasa, setelah sebelumnya berkontribusi pada tiga misi Stasiun Luar Angkasa Internasional (dua di antaranya membawa astronot) dan penyebaran satelit Starlink lainnya dalam sejarah misinya. Setelah berhasil mengirimkan muatannya ke orbit, tahap booster dengan ahli melakukan penurunan terkendali dan mendarat di pesawat tak berawak SpaceX yang bertajuk Just Read the Instructions yang ditempatkan di Samudera Atlantik sekitar delapan menit setelah lepas landas.
Banyaknya volume peluncuran menggarisbawahi agenda ambisius SpaceX: mereka tidak hanya mengembangkan Starlink dengan cepat, tetapi mereka juga secara aktif mengembangkan megaroket Starship generasi berikutnya dengan lima uji penerbangan suborbital yang telah diselesaikan tahun ini.
Kecepatan peluncuran yang cepat ini menandakan perubahan signifikan dalam industri ruang angkasa komersial, yang didorong oleh perusahaan seperti SpaceX yang terus-menerus mendorong batasan dan meningkatkan aksesibilitas ke ruang angkasa baik untuk penelitian ilmiah maupun perusahaan swasta.

























